Minggu, 22 Maret 2020

"irasionalitas" masuk dalam gangguan psikologis? oh tentu tidak, tapi bisa jadi, heheh

mengapa demikian? karena sebenarnya itu adalah sifat yang dimiliki semua orang, dengan arti jika sebuah keputusan atau tindakan lebih didasarkan pada emosi subjektif manusia, maka berarti keputusan atau tindakan tersebut tidak rasional atau "irasional"

irasionalitas akan menutupi rasionalitas ketika kamu panik, cemas, atau tidak bisa membedakan mana sifat irasional mu dan mana sifat rasional mu pada saat pengambilan keputusan.

Beberapa kalangan memanfaatkan itu, bagi penguasa market itu keuntungan

Dari sebuah buku "sifat irasional itu ketika seseorang membeli 3 buah minuman dengn diskon (2gratis1) padahal saat itu awalnya ia hanya ingin membeli 1 karena ia sendiri haus dan dalam perjalanan,

Ketika irasionalitas dikedepankan maka ia membeli 2gratis1 dengan berpikir kesempatan itu sangat langka dan ia beruntung,

Tp di sisi lain, ia mengeluarkan uang lebih banyak dari yg seharusnya, misal 1 buah minuman hanya 5k, maka ia telah mengeluarkan 10k, jika khasus tersebut terjadi pada hal yg lebih besar dalam hidupnya dan ia masih belum menyadari ia mengkedepankan irasionalitas apa yg akan terjadi

Jika hanya sebatas minuma tidak akan berpengaruh pada finansialnya, jika terjadi pada seluruh kehidupannya,, berapa hal sia sia yg ia ciptakan karena irasionalitas"
jika kita bisa membedakannya maka itu akan baik baik saja, yang tentunya kita harus mengerti dirikita terlebih dahulu. 

Bagi pihak yang lebih paham, "irasionalitas" adalah senjata untuk menguasai market.

Post a Comment: