Senin, 23 Maret 2020


Belajar dari "pengalaman"
 Mengenai "pengalaman" saya terbawa ke sebuah pemikiran yg menurut saya unik.

Kita tau "pengalaman" itu apa? Suatu hal yg pernah dialami, dilakukan, dikerjakan, dihadapi, ya begitulah pastinya tentang kejadian masa lampau.

Aku berfikir jika 1 detik yang lalu adalah masa lalu, dan kegiatan yg pernah dilakukan dimasalalu adalah sebuah pengalaman, maka saya selalu belajar dari pengalaman

Belajar dari pengalaman sendiri atau orang lain, ternyata saya belajar hanya dari pengalaman, bahakan Buku yang saya baca adalah kumpulan dari pengalaman oranglain, rumus matematika, rumus fisika, reaksi kimia, bahasa, budaya, dll

Kenapa saya bisa bilang begitu, pikirkan saja beberapa ilmuan dimasa lampau cth Newton, mempelajari hukum gravitasi dari buah apel yg jatuh. 

Sebelum newton melihat atau menyaksikan buah apel yang jatuh, belum ada hukum gravitasi, mungkin, tapi yg jelas Newton tidak terfikir sebelum melihat buah apel yg jatuh itu. Setelah ia melihatnya sekali iya pahami, ia pikirkan, ia formulasikan menjadi sebuah "teori gravitasi" 

Secara detail aku kurang bisa menjelaskan apa yg di fikirkan Newton saat itu, tapi intinya itu adalah pengalaman si Newton,

Begitu dengan ilmu lainnya adalah pengalam si penemu, yah,, bisa di bilang sesuatu yg sudah terjadi yg mereka pahami dan mereka tulis menjdi "Buku" 

Entah itu pengalaman buruk, entah itu pengalaman baik, pengalaman menyenangkan atau sedih, apapun jenis pengalamnya dan dari mana pun asalnya itu semua bisa dipelajari, bahkan tidak sadar kalau saya telah mempelajarinya.

Belajar sejarah tentu mengingat masalalu yg kelam juga menyenangkan, bisa pahit, kejam, telah di pelajari di ilmu sejarah.

Psikologi, mempelajari karakter manusia dari yg sifatnya jelek, jahat, kejam, baik, pemarah.dst.

Jadi kalau saya berpikir gak bisa belajar baik dari pengalaman, atau gak bisa belajar dari pengalaman orang lain, mungkin pemikiran saya gak terbuka saat itu, nyatanya semua yg saya pelajari dari pengalaman orang, buku buku yg saya baca adalah pengalaman orang, hal2 yg saya amati adalah pengalam pengalaman,

Kita belajar dari guru, sebenernya kita belajar dari pengalaman guru tersebut, dari apa yg sudah dia baca dia persiapkan, dan yg dia baca dan persiapkan adalah pengalaman dari buku atau guru atau orang lain.

Rantai estafet ilmu yang sangat panjang, tak terputus tak terfikir seberapa panjangnya. Maka tak salah "pengalam adalah guru terbaik" 

Mungkin bagi kalian yg belum mampu mendapat fasilitas pendidikan jangan kawatir untuk tidak bisa belajar, coba kalaian pertajam keingintahuan terhadap sesuatu hal yg kalian butuhkan atau ingin pelajari, maka kalian akan melihat rantai2 estafet ilmu, kalian akan tau bahwa kalian memiliki banyak cara untuk dapat mempelajari satu hal yg kalian inginkan.

Saya gak bilang akan mudah, tapi kalian punya peluang.


Post a Comment: